Kapitalisme, dan Komunisme.
Karl Marx tidak semata-mata menjadi seorang komunis dengan
begitu saja. Banyak tokoh yang ikut andil dan berperan dalam menjadikan Marx
seorang yang berpandangan komunisme, antara lain Hegel, Feuerbach, Smith, juga
Engels. Keempatnya, terutama filsafatnya Hegel, Feuerbach dan Engels, sangat
kental mewarnai pemikiran Marx. Secara spesifik memang filsafatnya Hegel, yaitu
yang berkaitan dengan konsep dialektik, menjadi titik tolak pemikiran Marx
meskipun Marx mengkritisi filsafat itu karena dianggapnya sangat idealistik dan
memiliki konsep yang terbalik. Marx sendiri mengemukakan konsep dialektika
materialistik yang mengacu kepada berbagai struktur sosial yang di dalamnya
tercermin konflik sosial dan juga menggambarkan upaya-upaya pembebasan atas
eksploitasi para majikan kepada kaum buruh dalam semua proses produksi.
Marx, juga menyoroti perkembangan dan kebangkitan
kapitalisme, di mana pandangan-pandangannya dianggap identik dengan gerakan
pembebasan kaum buruh yang miskin dan tertindas oleh mereka yang memiliki
berbagai sarana produksi, yaitu kaum borjuis. Konflik atau pertentangan kelas
serta upaya-upaya pembebasan inilah yang menjadi titik sentral ajarannya Marx.
Dialektika dan Struktur Masyarakat Kapitalis.
Perkembangan pemikiran Marx memang tidak lepas dari pengaruh
filsuf-filsuf hebat seperti Hegel, Feuerbach, Smith, juga Engels. von Magnis
membagi lima tahap perkembangan pemikiran marx yang dibedakan ke dalam
pemikiran ‘Marx muda’ (young Marx) dan ‘Marx tua’ (mature Marx). Gagasan dan
pemikirannya terutama diawali dengan kajiannya terhadap kritik Feuerbach atas
konsep agamanya Hegel yang berkaitan dengan eksistensi atau keberadaan Tuhan.
Marx yang materialistik benar-benar menolak konsep Hegel yang dianggapnya
terlalu idealistik dan tidak menyentuh kehidupan keseharian.
Bagi Marx, agama hanya sekedar realisasi hakikat manusia
dalam imajinasinya belaka, agama hanyalah pelarian manusia dari penderitaan
yang dialaminya. Agama inilah yang merupakan simbol keterasingan manusia dari
dirinya sendiri. Marx mengadopsi sekaligus mengkritisi dialektikanya Hegel yang
dianggapnya tidak realistik itu. Marx juga menganggap filsafatnya Hegel, yang
idealistik itu, memiliki konsep yang terbalik.
Atas hal ini, Marx mengemukakan konsep dialektika
materialistik yang mengacu kepada berbagai konsep struktur sosial. Dimana di
dalamnya tercermin konflik sosial dengan yang menggambarkan upaya-upaya
pembebasan atas eksploitasi para majikan kepada kaum buruh dalam semua proses
produksi yang melibatkan dua kelas sosial yang berbeda, proletar dan borjuis.
Kelas sosial inilah yang nantinya harus tidak ada karena, menurut Marx, pada
suatu saat akan terwujud masyarakat komunisme; yaitu masyarakat sosialis karena
runtuhnya kapitalisme, di mana di dalamnya tidak ada lagi kelas-kelas sosial
dan tidak ada lagi hak kepemilikan pribadi. Inilah masyarakat yang menjadi
obsesi Marx. Untuk mewujudkan hal ini, menurutnya, perlulah dilakukan analisis
terhadap sistem ekonomi kapitalis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar