Pandangan Herbert Spencer tentang Sosiologi.
Spencer adalah orang yang pertama kali menulis tentang
masyarakat atas dasar data empiris yang konkret. Tindakan ini kemudian diikuti
oleh para sosiolog sesudahnya, baik secara sadar atau tidak sadar.
Spencer memperkenalkan pendekatan baru sosiologi yaitu merekonsiliasi
antara ilmu pengetahuan dengan agama dalam bukunya First Prinsciple. Dalam
bukunya ini Spencer membedakan fenomena tersebut dalam 2 fenomena yaitu
fenomena yang dapat diketahui dan fenomena yang tidak dapat diketahui. Di sini
Spencer kemudian mencoba menjembatani antara ilham dengan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya Spencer memulai dengan 3 garis besar teorinya
yang disebut dengan tiga kebenaran universal, yaitu adanya materi yang tidak
dapat dirusak, adanya kesinambungan gerak, dan adanya tenaga dan kekuatan yang
terus menerus.
Di samping tiga kebenaran universal tersebut di atas,
menurut Spencer ada 4 dalil yang berasal dari kebenaran universal, yaitu
kesatuan hukum dan kesinambungan, transformasi, bergerak sepanjang garis, dan
ada sesuatu irama dari gerakan.
Spencer lebih lanjut mengatakan bahwa harus ada hukum yang
dapat menguasai kombinasi antara faktor-faktor yang berbeda di dalam proses
evolusioner. Sedang sistem evolusi umum yang pokok menurut Spencer seperti yang
dikutip Siahaan, ada 4 yaitu ketidakstabilan yang homogen, berkembangnya faktor
yang berbeda-beda dalam ratio geometris, kecenderungan terhadap adanya
bagian-bagian yang berbeda-beda dan terpilah-pilah melalui bentuk-bentuk
pengelompokan atau segregasi, dan adanya batas final dari semua proses evolusi
di dalam suatu keseimbangan akhir.
Spencer memandang sosiologi sebagai suatu studi evolusi di
dalam bentuknya yang paling kompleks. Di dalam karyanya, Prinsip-prinsip
Sosiologi, Spencer membagi pandangan sosiologinya menjadi 3 bagian yaitu
faktor-faktor ekstrinsik asli, faktor intrinsik asli, faktor asal muasal
seperti modifikasi masyarakat, bahasa, pengetahuan, kebiasaan, hukum dan
lembaga-lembaga.
Giddings pada tahun 1890 meringkas ajaran sistem sosial yang
telah disepakati oleh Spencer sendiri adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat adalah organisme atau superorganis yang hidup
berpencar-pencar.
2. Antara masyarakat dan badan-badan yang ada di sekitarnya
ada suatu equilibrasi tenaga agar kekuatannya seimbang.
3. Konflik menjadi suatu kegiatan masyarakat yang sudah
lazim.
4. Rasa takut mati dalam perjuangan menjadi pangkal kontrol
terhadap agama.
5. Kebiasaan konflik kemudian diorganisir dan dipimpin oleh
kontrol politik dan agama menjadi militerisme.
6. Militerisme menggabungkan kelompok-kelompok sosial kecil
menjadi kelompok sosial lebih besar dan kelompok-kelompok tersebut memerlukan
integrasi sosial.
7. Kebiasaan berdamai dan rasa kegotongroyongan membentuk
sifat, tingkah laku serta organisasi sosial yang suka hidup tenteram dan penuh rasa
setia kawan.
Teori Herbert Spencer tenang Evolusi Masyarakat, Etika, dan
Politik
Evolusi secara umum adalah serentetan perubahan kecil secara
pelan-pelan, kumulatif, terjadi dengan sendirinya, dan memerlukan waktu lama.
Sedang evolusi dalam masyarakat adalah serentetan perubahan yang terjadi karena
usaha-usaha masyarakat tersebut untuk menyesuaikan diri dengan keperluan,
keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
Perspektif evolusioner adalah perspektif teoretis paling awal dalam sosiologi.
Perspektif evolusioner pada umumnya berdasarkan pada karya August Comte
(1798-1857) dan Herbert Spencer (1820-1903).
Menurut Spencer, pribadi mempunyai kedudukan yang dominan
terhadap masyarakat. Secara generik perubahan alamiah di dalam diri manusia
mempengaruhi struktur masyarakat sekitarnya. Kumpulan pribadi dalam
kelompok/masyarakat merupakan faktor penentu bagi terjadinya proses
kemasyarakatan yang pada hakikatnya merupakan struktur sosial dalam menentukan
kualifikasi.
Spencer menempatkan individu pada derajat otonomi tertentu
dan masyarakat sebagai benda material yang tunduk pada hukum umum/universal
evolusi. Masyarakat mempunyai hubungan fisik dengan lingkungan yang
mengakomodasi dalam bentuk tertentu dalam masyarakat.
Darwinisme sosial populer setelah Charles Darwin menerbitkan
buku Origin of Species (1859), 9 tahun setelah Spencer memperkenalkan teori
evolusi universalnya. Ia memandang evolusi sosial sebagai serangkaian tingkatan
yang harus dilalui oleh semua masyarakat yang bergerak dari tingkat yang
sederhana ke tingkat yang lebih rumit dan dari tingkat homogen ke tingkat
heterogen.
Semua teori evolusioner menilai bahwa perubahan sosial
memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua masyarakat. Perubahan sosial
ditentukan dari dalam (endogen). Evolusi terjadi pada tingkat organis,
anorganis, dan superorganis.
Evolusi pada sosiologi mempunyai arti optimis yaitu tumbuh
menuju keadaan yang sempurna, kemajuan, perbaikan, kemudahan untuk perbaikan
hidupnya. Pandangan-pandangan sosiologi Spencer sangat dipengaruhi oleh
pesatnya kemajuan ilmu biologi, terutama beberapa ahli biologi berikut ini dan
pandangannya:
1. Pelajaran tentang sifat keturunan (descension) Lamarck
(1909).
2. Teori seleksi dari Darwin (1859).
3. Teori tentang penemuan sel.
Membandingkan masyarakat dengan organisme, Spencer
mengelaborasi ide besarnya secara detil pada semua masyarakat sebelum dan
sesudahnya. Spencer menitikberatkan pada 3 kecenderungan perkembangan
masyarakat dan organisme:
1. pertumbuhan dalam ukurannya,
2. meningkatnya kompleksitas struktur, dan
3. diferensiasi fungsi.
Teori tentang evolusi dapat dikategorikan ke dalam 3
kategori yaitu:
1. Unilinear theories of evolution.
2. Universal theory of evolution.
3. Multilined theories of evolution.
Spencer telah menggabungkan secara konsisten tentang etika,
moral dan pekerjaan, terutama dalam bukunya The Principles of Ethics
(1897/1898). Isu pokoknya adalah apakah etika dan politik menguntungkan atau
merugikan sosiologi. Idenya adalah untuk memperluas metodologi individunya dan
memfokuskan diri pada fernomena level makro berdasarkan pada fenomena individu
sebagai unit.
Karakteristik orang dalam asosiasi negara diperoleh dari
yang melekat pada tubuh, hukum, dan lingkungannya. Kedekatan individu adalah pada
moral sosial dan yang lebih jauh adalah ketuhanan. Oleh karena itu orang
melihat moral sebagai jalan hidup kebenaran yang hebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar