Teori Sosiologi Setelah Pertengahan Abad 20
Perkembangan teori struktural-fungsional terlihat dari hasil
karya para penerus Parsons yang diakui telah menyumbang teori struktural
fungsional, seperti karya Kingsley Davis dan Wilbert Moore. Pandangannya
menerangkan bahwa stratifikasi adalah suatu struktur yang secara fungsional
diperlukan bagi keberadaan masyarakat. Merton pun (1949) menjelaskan bahwa
struktural fungsional harus menangani fungsi positif dan konsekuensi yang
negatif (disfunctions).
Seperti teori umumnya, teori struktural fungsional pun
mendapat kritikan dari beberapa ahli lainnya. Bahkan menjelang tahun 1960,
dominasi struktural fungsional dianggap telah mengalami kemerosotan. Puncak dan
kemerosotan dominasi struktural fungsional sejalan dengan kedudukan (dominasi)
masyarakat Amerika di dalam tatanan dunia.
Sejalan dengan perkembangan teori sturktural-fungsional,
terdapat teori konflik sebagai karya Peter Blau, yang dianggap menjadi cerminan
dari teori struktural-fungsional. Padahal pada awalnya Blau dapat dikatakan
sebagai pengembang teori marxian. Hampir mirip dengan karya Blau, dalam
analisis marxian, adalah karya Mill mengenai sosiologi radikal.
Pada tahun 1950-an, Mills menulis sebuah buku yang mengkaji
masalah revolusi komunis di Kuba dan pada tahun 1962 menerbitkan buku berjudul
The Marxists. Keradikalan Mills dalam mengungkap fenomena sosial menjadikannya
ia tersingkir dan menjadi ahli pinggiran dalam kancah sosiologi Amerika.
Bukunya yang terkenal adalah The Sociological Imagination (1959). Isi buku
tersebut diantaranya adalah upaya kritik Mills terhadap Talcott Parsons.
Perkembangan selanjutnya adalah teori pertukaran (exchange
theory) yang dikembangkan berdasarkan pemikiran psychological behaviorism.
Dalam suasana kemunduran teori interaksionisme simbolik Goffman mampu
menempatkan pemikirannya sebagai awal kemunculan analisis dramaturgi yang
dianggap sebagai varian dari interaksionisme simbolik.
Pada tahun 1960-an dan tahun 1970-an muncul teori-teori
sosiologi yang dikenal dengan perspektif sosiologi kehidupan sehari-hari
(sociology of everyday life), yang dikenal pula dengan nama sosiologi
fenomenologis dan etnometodologi. Sedangkan perkembangan teori sosiologi pada
dekade 1980-an dan 1990-an di antaranya adalah teori integrasi mikro-makro
(micro-macro integration), integrasi struktur-agensi (agency-structure
integration), sintesis teoritis (theoritical syntheses), dan metateori
(metatheorizing).